Minggu, 09 Oktober 2016

KOMPETENSI DASAR 9
TROUBLESHOOTING LAPISAN DATA LINK JARINGAN WAN

1.     Ethernet Mekanisme Akses


Saluran akses mekanisme control / protokol akses jamak yang di sediakan oleh lapisan MAC yang memungkinkan beberapa stasiun terhubung ke medium fisik yang sama untuk berbagi, seperti jaringan bus, cincin, hub, nirkabel dan link point to point half duplex. Protokol akses dapat mendeteksi atau  menghindari tabrakan paket data, jika pertengkaran modus berdasarkan metode akses channel paket yang di gunakan atau sumber daya cadangan untuk embangun sebuah saluran logis jika circuit switched / metode akses channel berbasis penyaluran yang di gunakan. Akses channel mekanisme kontrol bergantung pada skema multipleks lapisan fisik.

2.     Full-Duplex Ethernet

 

Full duplex adalah 2 pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, serta membutuhkan 2 jalur komunikasi. Full duplex dapat menggunakan teknik multiplexing yaitu sinyal yang berjalan dengan arah berbeda akan di letakan pada slot waktu (time slot) yang berbeda.

3.     Format Bingkai Ethernet

 

Jumlah byte dari awal frame di mulai dengan nol dan bidang alamat tujuan di imbangi nol sampai lima yang mengacu kepada enam byte pertama dari frame.

4.     Pemanfaatan Jaringan Perhitungan dan Efisiensi Bandwidth Pada Ethernet

 

Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya di sebut dengan bit per second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu. Atau definisi bandwidth yaitu luas atau lebar cakupan frekwensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi. Jadi dapat disimpulkan bandwidth yaitu kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Fungsi bandwidth adalah untuk menghitung transaksi data.
Bandwidth komputer dalam jaringan komputer, bandwidth ini sering dipakai sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate, ialah jumlah data yang bisa dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (biasanya dalam hitungan detik). Bandwitdh pada jaringan komputer ini umumnya diukur dalam bits per second (bps). Jenis bandwith :
a)      Bandwidth digital yaitu volume ataupun jumlah suatu data (dalam satuan bps atau bit per second) yang bisa dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi tanpa adanya distorsi.
b)      Bandwidth analog yaitu merupakan suatu perbedaan antara frekuensi yang terendah dan frekuensi yang tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) yang bisa menentukan banyaknya informasi atau data yang dapat ditransmisikan dalam suatu saat.

5.     Studi Kasus: Menganalisis Berlebihan Tabrakan Ethernet
Dapat diatasi dengan menggunakan carrier sense multipe access / collision detection (CSMA / CD) yaitu paket di buang dan di kirim ulang satu per satu dan menjadi sumber infesiensi dalam jaringan. Tabrakan domain di temukan di sebuah hub yang mewaili satu domain collision dalam satu broadcast domain dan dapat di temukan dalam jaringan media lain seperti wifi.

6.     Studi Kasus: Server Lambat Pada Segmen Ethernet
a)    Congestion jaringan adalah traffic data melebihi kapasitas bandwith yang ada.
b)    Collision adalah sebuah data frame yang saling bertabrakan.
c)    Bottlenecs adalah beban user yang tinggi dalam mengakses jaringan dan menyebabkan kelambatan jaringan

7.      Proses Token Passing

 

Token passing adalah metode akses channel yang melewati node yang memberi kewenangan node untuk berkomunikasi. Contohnya ARCNET.
KOMPETENSI DASAR 8
TROUBLESHOOTING LAPISAN FISIK JARINGAN WAN


1.     Kabel Tester Mini Konsol SNMP dan Mini Web Server 41

 

SNMP (simple network management protokol) adalah sebuah protokol yang di rancang agar pengguna dapat memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam 1 pusat control saja.

2.     Ethernet Isu Wiring 42
Ethernet merupakan keluarga teknologi jejaring komputer untuk LAN yang menghubungkan banyak perangkat yang relatif dekat satu sama lain.

3.     Studi Kasus : Ethernet Wiring Pelanggaran 45

 

4.     Bagaimana Tabrakan Apakah Terdeteksi 49
Jika 2 station mentransmisikan data secara bersamaan maka terjadi collison (tabrakan) yang mengakibatkan 2 station berhenti untuk mentransmisikan data. Semakin banyak statiion dalam jairngan ethernet, maka jumlah kolisi akan semakin besar dan kinerja ethernet akan menurun. Cara mengatasinya dengan memasang “switch ethernet” untuk segmentasi terhadap jaringan ethernet ke beberapa kolisi domain.

5.     Fast Ethernet Kabel 51

 

Fast ethernet di simbolkan dengan 100 BASE-T dan mentransfer data sampai 100 mbps. Topologinya tidak jauh berbeda dengan 10 BASE-T dan sudah beragam seperti 100 BASE-T4 (menggunakan UTP 4 pair), 100 BASE-XT (menggunakan STP /UTP 2 pair), 100 BASE-XF (menggunakan 2 kabel fiber optik sebagai pengirim dan penerima).

6.     Token Ring Wiring 52

 

Token ring adalah permulaan standar LAN yang di kembangkan IBM, berbasis IEEE 802.5 dan beroperasi pada 4 / 16 mbps. Dengan token ring, device network sacara fisik terhubung dalam konfigurasi ring dimana data di lewatkan dari device ke device secara berurut.

7.     Encoding Bits Ke The Media 54

 

Encoding adalah mengubah sinyal ke bentuk yang di optimasi untuk keperluan komunikasi data dan penyimpanan data.

Sabtu, 08 Oktober 2016

REVIEW TROUBLESHOOTING JARINGAN KOMPETENSI DASAR 1 SAMPAI 7

KESIMPULAN 

 

Dari seluruh materi troubleshooting jaringan kompetensi dasar  1 sampai 7 dapat di simpulkan bahwa troubleshooting pada ke 7 layer OSI (Open System Interconnection) yaitu :
Lower layer (intisari komunikasi data melalui jaringan aktual):
1.      Layer Physical
2.      Layer Data-link
3.      Layer Network
4.      Layer Transport
Upper layer (fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file di representasikan di komputer):
5.      Layer Session
6.      Layer Presentation
7.      Layer Application
Semuanya saling berkaitan erat dalam sebuah jaringan komputer, seperti : jika sebuah data di transfer melalui jaringan maka sebelumnya data tersebut harus melewati ke 7 layer dari satu terminal mulai dari layer application sampai layer physical dan dari sisi penerima data tersebut melewati  layer physical sampai ke layer application. Tujuan di ciptakannya ke 7 layer OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Manfaat yang kita dapatkan dalam mempelajari ke 7 model layer OSI adalah :
1.      Memudahkan dalam troubleshooting
2.      Memudahkan pelatihan network
3.      Memungkinkan vendor untuk mendesain atau mengembangkan hardware atau software yang sesuai dengan layer tertentu
4.      Mengetahui Standarisasi interface
5.      Memudahkan untuk memahami cara kerja komputer secara menyeluruh

Kamis, 06 Oktober 2016

KOMPETENSI DASAR 7
TROUBLESHOOTING JARINGAN LAPISAN APLIKASI  JARINGAN LAN

A.    Pendahuluan dan Masalah Umum di Application Layer


Application layer merupakan lapisan OSI Layer yang menyediakan interface atau antar muka antar aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi di dalam jaringan, dan kemudian membantu mengerimkan dan menerima pesan yang dikirimkan di dalam jaringan tersebut. Ini juga di namakan protokol jaringan yang mengatur tugas-tugas tertentu dalam suatu jaringan internet.

Fungsi dari Application Layer
a.      Sebagai alat pengumpul informasi dan data yang dikrimkan melalui jaringan
b.      Sebagai user interface dalam menampilkan data dan informasi

Masalah Umum Lapisan Aplikasi
Aplikasi yang berinteraksi langsung dengan orang dianggap berada di atas tumpukan, seperti masyarakat sendiri. Seperti semua lapisan dalam model OSI, Application Layer bergantung pada fungsi dari lapisan bawah untuk menyelesaikan proses komunikasi. Dalam Application Layer, protokol menentukan pesan apa yang dipertukarkan antara host sumber dan tujuan, sintaks dari perintah kontrol, jenis dan format data yang dikirim, dan metode yang sesuai untuk pemberitahuan kesalahan dan pemulihan.

B.    TCP / IP Protocol related


Merupakan gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diterapkan pada lintas perangkat lunak dalam berbagai sistem operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

C.     Dynamic Host Control Protocol (DHCP)


DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Kelebihan DHCP
1.        Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
2.        DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
3.        DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
4.        DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
5.        DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

D.    Studi Kasus : Pengguna Tidak Dapat Mendapatkan Alamat
Jika terdapat pesan-pesan error seperti “404 not found”, “403 forbidden”, “500 internal server error” dll yang muncul di layar browser maka yang harus di periksa adalah :
1)      Setting DNS dan nameserver nama domain anda
2)      Nama domain yang sudah kadaluarsa / expired
3)      File index yang isinya kosong
4)      Masalah koneksi jaringan / internet
5)      Computer terserang ARP Spoofing
6)      Terdapat kesalahan file

E.     File Transfer Protocol (FTP)


FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus pengiriman antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

F.     Telnet


Telnet adalah singkatan dari Telecommunications Network Protocol, merupakan remote login yang terjadi pada jaringan internet disebabkan karena adanya service dari protocol Telnet. Dengan adanya Telnet dapat memungkinkan pengguna dapat mengakses komputer lain secara remote melalui jaringan internet. Telnet digunakan untuk melakukan login ke komputer lain yang ada di jaringan internet dan dapat melakukan akses pada pelayanan umum, termasuk pada berbagai macam database.
Fungsi utama pada Telnet adalah untuk dapat mengakses komputer dari jarak jauh. Karena Telnet dapat memungkinkan komputer penggunanya menjadi terminal dari komputer yang lain di jaringan internet. Dan Telnet memungkinkan penggunanya dapat melakukan login sebagai pemakai komputer jarak jauh dan menjalankan program komputer layanan yang terdapat pada komputer tersebut. Itulah fungsi utama dari Telnet.

G.    Sun Network File System (NFS)


NFS (Network File System) adalah sebuah protokol berbagi pakai berkas melalui jaringan. NFS ini meng-share file ataupun resource melalui network atau jaringan tanpa peduli sistem operasi yang digunakan apa. NFS merupakan sebuah sistem berkas terdistribusi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc. pada awal dekade 1980-an yang menjadi standar de facto dalam urusan sistem berkas terdistribusi. NFS didesain sedemikian rupa untuk mengizinkan pengeksporan sistem berkas terhadap jaringan yang heterogen (yang terdiri dari sistem-sistem operasi yang berbeda dan platform yang juga berbeda). Teknologi NFS ini dilisensikan kepada lebih dari 200 vendor komputer dan jaringan, dan telah dibuat implementasinya pada banyak platform dan sistem operasi, termasuk di antaranya adalah UNIX, GNU/Linux, Microsoft Windows, dan lingkungan mainframe.
NFS dapat mengizinkan klien-klien untuk menemukan dan mengakses berkas yang disimpan di dalam server jaringan jarak jauh. Memang, desain awal spesifikasi NFS dikhususkan untuk penggunaan dalam jaringan lokal (LAN) dan tidak dioptimalkan untuk penggunaan dalam WAN. Tapi, versi NFS 3 yang digunakan saat ini dapat digunakan dalam jaringan WAN, sebaik ketika ia bekerja di dalam LAN. Fitur-fitur yang dimiliki oleh NFS versi 3 adalah sebagai berikut:
1.      Mendukung ukuran berkas hingga satuan Terabyte, dengan menggunakan indikator ukuran berkas hingga 64-bit (pada versi sebelumnya, hanya mengimplementasikan indikator ukuran berkas hingga 32-bit saja, sehingga total ukuran berkas maksimum adalah 4 gigabyte).
2.      Ukuran maksimum paket data yang didukung adalah 64 Kilobyte (pada versi sebelumnya, hanya mencapai 8 KB untuk tiap paketnya, sehingga lebih lama dalam melakukan transfer data dari satu host ke host lainnya yang menjalankan NFS).
3.      Dapat memilih apakah hendak menggunakan protokol lapisan transport UDP atau TCP (pada versi sebelumnya, NFS hanya menggunakan protokol lapisan transport UDP sehingga kurang bagus diimplementasikan dalam jaringan WAN).
4.      Server dapat melakukan penge-cache-an terhadap request yang dilakukan oleh klien.

H.    Hypertext Transfer Protokol (HTTP)


Sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
Pengembangan standar HTTP telah dilaksanakan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force (IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request for Comments (RFC), dan yang paling banyak dirujuk adalah RFC 2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang mendefinisikan HTTP/1.1.



KOMPETENSI DASAR 6
TROUBLESHOOTING JARINGAN LAPISAN PRESENTASI JARINGAN LAN



A.    Pendahuluan  Troubleshooting Lapisan Presentasi


Troubleshooting Lapisan Presentasi
Masalah jaringan dapat timbul dari transportasi lapisan masalah pada router, terutama di tepi jaringan mana lalu lintas diperiksa dan dimodifikasi. Dua teknologi lapisan umumnya dilaksanakan transportasi adalah akses daftar kontrol (ACL) dan Network Address Translation (NAT), seperti yang ditunjukkan dalam masalah yang paling umum dengan ACLs disebabkan oleh konfigurasi pantas. Masalah dengan ACLs dapat menyebabkan jika tidak bekerja sistem gagal. Ada beberapa daerah yang mana misconfigurations sering terjadi:
Pilihan arus lalu lintas – misconfiguration router yang paling umum adalah menerapkan ACL untuk lalu lintas yang salah. Lalu lintas didefinisikan oleh kedua antarmuka router melalui yang lalu lintas adalah bepergian dan arah di mana lalu lintas ini bepergian. Sebuah ACL harus diterapkan ke antarmuka yang benar, dan ke arah lalu lintas benar harus dipilih untuk berfungsi dengan baik.
Perintah akses kontrol entri – entri di ACL harus dari spesifik untuk umum. Meskipun ACL mungkin memiliki entri khusus mengizinkan arus lalu-lintas tertentu, paket pernah cocok entri jika mereka ditolak oleh lain entri sebelumnya dalam daftar. Jika router menjalankan ACLs dan NAT, urutan di mana setiap teknologi ini diterapkan untuk arus lalu lintas penting. Lalu lintas masuk diproses oleh inbound ACL sebelum diproses oleh lalu lintas NAT. Outbound luar di-dalam diproses oleh ACL keluar setelah diproses oleh dalam di-luar NAT. Implisit menyangkal semua – ketika keamanan yang tinggi tidak diperlukan pada ACL, elemen kontrol akses implisit ini dapat menjadi penyebab misconfiguration ACL.

Fungsi Presentation Layer
a.      Enkripsi dan dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan.
b.      Kompresi dan dekrompresi suatu pesan sehingga dapat dikirimkan pada jaringan secar  efisien.
c.       Memformat grafis.
d.      Melakukan translasi konten.
e.      Melakukan translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem tertentu.
f.        Bagaimana data dipresentasikan.
g.      Menyajikan data.
h.      Sebagai layanan penterjemah.
i.        Menentukan tipe data (gambar, audio, video, atau teks), enkripsi (ASCII atau EBCDIC), dan ekstensi file agar file siap ditampilkan di layer aplikasi.

Protokol  Lapisan Presentasi
a.      Apple Filing Protocol (AFP)
b.      Komputasi Arsitektur independen (ICA), protokol sistem inti Citrix
c.       Ringan Presentasi Protocol (LPP)
d.      NetWare Inti Protocol (NCP)
e.      Jaringan Data Representation (NDR)
f.        Telnet (akses protokol remote terminal)
g.      Tox , Protokol tox kadang-kadang dianggap sebagai bagian dari kedua presentasi dan lapisan aplikasi
h.      Eksternal Data Representation (XDR)
i.        X.25 Packet Assembler / Disassembler Protocol (PAD)

B.    Abstrak Sintaks Notasi 1 (ASN.1)


Struktur presentasi asli menggunakan aturan pengkodean dasar Abstrak Sintaks Notasi One (ASN.1), dengan kemampuan seperti mengkonversi file teks EBCDIC-kode ke file ASCII-kode, atau serialisasi objek dan struktur data lainnya dari dan ke XML.
Teknik yang paling umum adalah dengan cara mengubah semua kode data tersebut menjadi kode standar yang bisa dimengerti oleh keduanya. Kode standar yang digunakan pada protocol OSI adalah Abstract Syntax Representation, Revisi I (ASN.1) Dalam protocol TCP/IP menggunakan kode standar External Data Reprentation (XDR), yang digunakan dalam Network File System (NFS)

C.     X Window


X Window System TM menyediakan teknologi dasar untuk mengembangkan antarmuka pengguna grafis.Pada tingkat yang sangat dasar, X menarik elemen GUI pada layar pengguna dan membangun dalam metode untuk mengirimkan interaksi pengguna kembali ke aplikasi. Menggunakan toolkit pengembangan aplikasi GUI, seperti Motif , pengembang aplikasi dapat dengan cepat membuat sebuah antarmuka aplikasi untuk pengguna akhir. Karena X telah dilaksanakan dari awal untuk menggunakan model client / server, X memungkinkan  bekerja dari komputer Anda langsung dengan aplikasi yang berjalan di komputer lain. engan X Anda dapat menjalankan aplikasi Microsoft Windows pada workstation UNIX, atau Anda dapat menjalankan aplikasi UNIX pada sistem Apple Macintosh.